Sistem Pengolahan Sewage Treatment Plant

System Pengolahan Sewage Treatment Plant

Pada postingan kali ini akan membahas tentang sistem pengolahan sewage treatment plant extended aeration with recycle.

Sistem Pengolahan Sewage Treament Plant

Sistem Pengolahan Sewage Treatment Plant

Sistem pengolahan sewage treatment plant extended aeration with recycle terdiri dari unit-unit sebagai berikut :

  • Grit chamber dan Grease trap
  • Equalizing tank
  • Presedimentation Tank
  • Contact Aeration Tank
  • Sedimentasi tank
  • Chlorination tank
  • Intermediate Tank 1
  • Effluent Tank
  • Sludge storage Tank 1
  • Mixing Tank
  • Clrarifier Tank
  • Intermediate tank 2
  • Treated water tank 2
  • Sludge Storage Tank 2

Berikut adalah masing-masing fungsi dari sistem pengolahan sewage treatment plant :

A. Grit Chamber dan Grease Trap

Pertama-tama air limbah/air baku yang berasal dari toilet, kamar mandi, wastafel dan sejenisnya, akan masuk ke dalam bak ini. Fungsi dari grit chamber adalah sebagai proses awal untuk menyaring kotoran/sampah yang besar-besar yang berpotensi menganggu proses pengolahan. Grit Chamber ini dilengkapi dengan Bar Screen yang terbuat dari stainless steel dengan jarak antara bar 20 mm dan 30 mm. Sedangkan air limbah yang berasal dari Kitchen, Restoran atau sumber lainnya yang menghasilkan banyak lemak/minyak akan masuk ke dalam unit Grease Trap. Di dalam unit Grease Trap ini akan terjadi proses pemisahan antara lemak/minyak dengan air. Lemak yang terkumpul dipermukaan unit Grease Trap ini Secara Periodik (Lebih baik setiap hari/tergantung jumlahnya) harus diangkat secara manual dan dikumpulkan dalam kantong sampah dan dibuang. Air limbah yang sudah terbebas dari lemak tersebut akan over flow ke bak Equalizing.

B. Equalizing Tank

Setelah melalui Grit Chamber, air limbah akan masuk secara over flow ke dalam Equalizing Tank. Fungsinya adalah sebagai penampungan untuk meratakan kualitas air baku dan sebagai “ Balancing Tank ” antara air yang datang dengan air yang dipompakan ke Pre Sedimentation Tank. Di dalam bak ini juga dilengkapi dengan air seal diffuser (di aerasi ). Dengan menggunakan pompa Submersible, air limbah akan dipompakan ke dalam Pre Sedimentation Tank melalui Flow Control Box, sehingga air limbah menjadi konstan sesuai dengan perencanaan.

C. Presedimentation Tank

Dari Equalizing Tank air akan mengalir secara gravitasi ke dalam Presedimentation Tank. Di dalam bak ini akan terjadi proses penguraian limbah oleh mikroba secara an-aerobik.

D. Contact Aeration Tank

Di dalam Contact Aeration Tank ini akan terjadi proses penguraian partikel-partikel organik oleh bakteri pengurai secara aerobik. Sumber oksigen yang diperlukan oleh bakteri aerob ini dihasilkan melalui hembusan udara Blower dan didistribusikan ke dalam bak ini oleh Fine Bubble Diffuser.

Dalam system ini, bak ini dimasukkan “ Fill Media ” (Media Bio Film). Media yang dipakai berbentuk plat PVC tipis bergelombang dari Munter, dengan luas permukaan media 157 m2. Dengan mempergunakan media ini akan memperluas kontak area antara bakteri dengan limbah. Proses untuk penguraian limbah oleh bakteri ini akan terjadi secara bertingkat pada permukaan media tersebut.

Selama proses aerasi berlangsung di dalam bak ini, microorganisme/bakteri akan tumbuh dipermukaan media tersebut membentuk suatu biomassa yang semakin lama semakin tebal. Bagian paling dalam dari lapisan biomassa tersebut (lapisan yang menempel ke media) lama kelamaan akan kekurangan supply oksigen dan akan terlepas dari permukaan media. Proses terlepasnya sebagian dari tumpukan biomassa dari permukaan media tersebut disebut dengan “sloughing process”.

E. Sedimentation Tank

Lumpur (biomassa) yang terlepas dari proses “sloughing” di Bak Aerasi akan over flow ke dalam Bak Sedimentasi. Lumpur yang mengapung di permukaan Sedimentation Tank akan dihisap oleh scum skimmer dan dikembalikan ke Sludge Storage Tank, sedangkan Lumpur yang mengendap di dasar Bak Sedimentasi akan diangkat dengan proses air lift system dan dikembalikan ke Sludge Storage Tank. Secara umum bak ini berfungsi memisahkan bagian yang padat (Lumpur) dengan air yang sudah bersih.

F. Intermediate Tank 1

Bak ini berfungsi sebagai bak perantara untuk menampung hasil pengolahan limbah yang belum terkontaminasi dengan bahan kimia. Bak ini juga Terpasang Dua unit Pompa untuk Sistem Recycling (Daur Ulang) air yang dapat digunakan kembali untuk Cooling Tower, Flushing, Gardening melalui beberapa proses selanjutnya.

G. Effluent Tank

Air yang telah terkontaminasi dengan kaporit secara merata ditampung di dalam bak ini, untuk selanjutnya air ini akan dibuang ke saluran umum dengan menggunakan pompa submersible. Kualitas air limbah sampai dengan proses ini telah memenuhi syarat untuk dibuang ke saluran umum. BOD 20 ppm dan Suspended solid 30 ppm.

H. Sludge Storage Tank 1

Sebagian besar dari limbah (material organic) pada air limbah akan terurai. Tetapi itu tidak 100 %, sebagian kecil masih tersisa sebagai solid yang sudah tidak terurai atau akan terurai dalam waktu yang cukup lama. Sisa-sisa lumpur yang tidak terurai ini akan tertampung di dalam sludge storage tank. Suatu saat jika bak ini sudah jenuh akan dilakukan pengurasan (menggunakan mobil dinas kebersihan / mobil tinja). Secara teori periode penyedotan lihat perhitungan (kalkulasi dimensi bak).

I. Mixing Tank

Bak ini berfungsi sebagai tempat untuk membubuhkan bahan kimia PAC dan polymer, dimana dalam bak ini terjadi pembentukan partikel-partikel halus yang masih ada setelah proses sedimentasi. Bak ini dilengkapi dengan satu unit mixer yang berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan ( Floc ).

J. Clarifier Tank

Floc-floc yang terbentuk pada Mixing tank selanjutnya akan diendapkan pada Clarifier tank ini. Floc/Lumpur yang telah mengendap pada dasar Clarifier tank diangkat dengan menggunakan Airlift pump dan dikembalikan ke bak sludge storage, sedangkan Lumpur yang ringan akan melayang dan muncul dipermukaan Clarifier tank. Lumpur yang muncul dipermukaan itu akan dihisap oleh Scum Skimmer dan dikembalikan ke Sludge storage tank.

K. Intermediate Tank 2

Dari bak ini dengan menggunakan Pompa filter ( centrifugal pump ) air dipompakan ke Sand Filter , dan Carbon Filter Tank.

L. Treated Water Tank

Treated Water Tank ini adalah bak penampungan terakhir hasil olahan setelah di recycling. Dari bak ini air didistribusikan ke tangki penampungan untuk cooling tower, dan gardening. Setelah mengalami proses recycling ini, kualitas air sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelum recycling. BOD 5 mg/litre, suspended solid 5mg/litre dan parameter-parameter lainnya yang juga sudah turun setelah mengalami proses recycling ini.

M. Sludge Storage Tank 2

Sebagian besar dari limbah (material organic) pada air limbah akan terurai. Tetapi itu tidak 100 %, sebagian kecil masih tersisa sebagai solid yang sudah tidak terurai atau akan terurai dalam waktu yang cukup lama. Sisa-sisa Lumpur yang tidak terurai ini akan tertampung di dalam sludge storage tank.

error: Content is protected !!